Jumat, 06 Januari 2017

Teks Puisi Tentang Seorang Penjaga Kubur yang Mati- Sapardi Djoko Damono



Tentang Seorang Penjaga Kubur yang Mati
Karya: Sapardi Djoko Damono

bumi tak pernah membeda-bedakan, seperti ibu yang baik.
diterimanya kembali anak-anaknya yang terkucil dan
membusuk, seperti halnya bangkai binatang, pada
suatu hari seorang raja, atau jenderal, atau pedagang,
atau klerek – sama saja.

dan kalau hari ini si penjaga kubur, tak ada bedanya. ia
seorang tua yang rajin membersihkan rumputan,
menyapu nisan, mengumpulkan bangkai bunga dan
daunan; dan bumipun akan menerimanya seperti ia
telah menerima seorang laknat, atau pendeta, atau
seorang yang acuh-tak-acuh kepada bumi, dirinya.


toh akhirnya semua membusuk dan lenyap, yang mati tanpa
gendering, si penjaga kubur ini, pernah berpikir:
apakah balasan bagi jasaku kepada bumi yang telah
kupelihara dengan baik; barangkali sebuah sorga atau
am punan bagi dusta-dusta masa mudanya. tapi sorga
belum pernah terkubur dalam tanah.


dan bumi tak pernah membeda-bedakan, tak pernah
mencinta atau membenci; bumi adalah pelukan yang
dingin, tak pernah menolak atau menanti, tak akan
pernah membuat janji dengan langit.


lelaki tua yang rajin itu mati hari ini; sayang bahwa ia tak
bisa menjaga kuburnya sendiri.