Pada dasarnya setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda
antara satu dengan yang lain. Penelitian tentang hal tersebut telah dilakukan
oleh para ahli. Dikutip dari salah satu artikel yang muat dalam djkn.kemenkeu.go.id
(2015) mengemukakan bahwa manusia dibagi menjadi 4 tipe kepribadian yaitu tipe
pertama melankolis sosok yang selalu bersikap murung atau muram, pesimistis dan
selalu menaru rasa curiga. Tipe kedua sanguisi yaitu sosok orang-orang yang
selalu menunjukkan wajah berseri-seri, periang atau selalu gembira dan bersikap
optimis. Tipe ketiga yaitu flegmatisi yaitu sosok orang-orang yang sifatnya
lamban, pemalas, wajahnya salu pucat, pesimis, pembawaannya tenang,
pendiriannya tidak mudah berubah. Tipe terakhir
kolerisi yaitu orang penaik darah dan sukar mengendalikan diri, sifatnya
garang dan agresif. Apa kaitan hal tersebut dengan judul tulisan kali ini “Bergerak
Sebuah Keharusan di Zaman Now”?
Sebenarnya jika kita ingin memandang dan mendalami lebih dalam, sumber
daya manusia bukan sekedar sumber daya saja melainkan salah satu bagian paling
penting suatu organisasi. Suatu organisasi tidak dapat berjalan dengan baik
tanpa sumber daya manusia yang baik pula. Artinya, setiap orang harus memiliki
kesadaran untuk bergerak agar tercapainya suatu tujuan bersama. Itu juga tidak
dapat berjalan atau tercapai secara maksimal jika hanya satu orang. Dibutuhkan
kerja sama semua pihak dari organisasi tersebut.
Lalu bagaimana cara seseorang bisa
bergerak atau menggerakkan? Dibutuhkan sesorang sebagai penggerak untuk
menggerakkan yang lainnya. Ini berasal dari dalam diri kita. Jika melihat
kembali tentang tipe-tipe manusia, terkadang kita berpikir bahwa tidak semua
orang mampu sebagai penggerak. Pandangan tersebut tentu akan melahirkan dua
pefpektif ya dan tidak. Tapi ttik fokus tulisan kali ini ,bukan ingin
memperdebatkan mengenai apakah semua orang bisa menggerakkan atau tidak tetapi
bagaimana kita semua berkeinginan untuk bergerak. Oleh karena itu dibutuhkan
sesuatu dalam diri yang bisa mendorong
hal tersebut terwujud.
Berkaitan dengan hal
tersebut, tentu saja banyak hal yang menjadi faktor pendukung, baik dari dalam
diri atau pun dari luar. Faktor dari dalam, tidak lain adalah diri sendiri
berupa rasa kepemilikan, loyal dan harmonis. Rasa kepemilikikan harus didasari
bahwa kita merupakan bagian penting dari sebuah organisasi. Penggambaran
“bagaimana” diri kita tercermin dari bagaimana organisasi kita. Ketika orang
lain muncul rasa ingin bergabung dengan organisasi kita otomatis kita sudah
berhasil menjalankan organisasi kita dengan baik. Akan tetapi ketika kita
sendiri ada keinginan untuk pergi dari organisasi sudah dapat dipastikan bahwa
ada yang salah dari organisasi ini. Kedua adalah sikap loyal, artinya kita
setia baik dengan organisasi atau pun orang-orang yang ada didalamnya untuk
menciptakan suatu yang harmonis. Artinya apa, kita melihat sesama sebagai teman
bukan sebagai saingan. Sehingga muncul rasa untuk bersama-sama saling mendorong
untuk meningkatkan kemampuan atau kompetensi demi tujuan bersama. Tidak ada
yang dipandang sebagai lawan atau ancaman, tetapi memandang sebagai
bagian-bagian yang harus selalu bersama untuk mencapai tujuan. Tidak menganggap
diri sendiri paling penting tetapi memandang semua orang memiliki peran yang
sama pentingnya. Berawal dari pemikiran sederhana ibaratkan uang satu juta
tidak dapat kita katakan satu juta jika kurang 500 rupiah. Nah apa yang perlu
kita maknai, sekecil apa pun penggerakan atau perubahan yang dilakukan akan
berdampak. Mari memulai dari awal, perbaiki niat, ubah mindset, dan sama-sama
bergerak untuk melakukan pekerjaan terbaik. Jadi “Bergerak” adalah Sebuah Keharusan di
Zaman Now.* (Dewi Ulfah)
Sumber:
Soebagio, Prastoeo. (2015). Tips Mengelola Sumber Daya Manusia Yang Efektif. Internet.
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/8317/TIPS-MENGELOLA-SUMBER-DAYA-MANUSIA-YANG-EFEKTIF.html
(diakses 19 Maret 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar