Rabu, 30 November 2016

Contoh Soal-Paragraf



Rounded Rectangle: BAHASA INDONESIA  


1.      (1) Benarkah pendapat orang, hukum hanya berlaku untuk orang kaya saja? (2) Jelas jawabannya tidak. (3) Dasarnya ilah asas hukum yang menyatakan bahwa semua orang sama derajatnya di depan hukum. (4) Hukum tidak memandang kaya atau miskin, pria atau wanita, tua atau muda, abri atau sipil, pembesar dan rakyat. (5) Hukum berlaku lagi bagi siapa pun, kapan, dan di mana pun.
Gagasan utama paragraf tersebut terdapat pada kalimat …..
A.    1
B.     2
C.     3
D.    4
E.     5
2.      Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi mengubah gaya hidup manusia. Itu bukan hal baru. Yang mulai muncul di Jakarta adalah hadirnya hotspot  di tempat tertentu, dimana orang bisa mengakses informasi melaui komputer, tanpa menggunakan kabel. Seorang profesional mengaku bisa membalas surat elektronik dan rekan bisnis melaui kafe yang memiliki fasilitas hospot. Seberapa nyaman cara berkomunikasi ini? Ikuti juga berita peristiwa hot lain yang terjadi hingga sabtu malam.
A.    Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.
B.     Kenyamanan cara komunikasi dengan hospot.
C.     Pemeberitaan tentang hospot di berbagai media.
D.    Perkembangan gaya hidup manusia di dunia.
E.     Kemudahan pengaksesan informasi melalui komputer.
3.      Sejak sekolah dasar aku dididik mandiri oleh ibuku. Pada saat aku berusia 11 tahun ibuku mendidik aku supaya bisa mencari uang sendiri memenuhi kebutuhan sekolahku. Setiap berangkat sekolah ibuku menyertakan bermacam-macam buah satu tas untuk dijual di sekolah. Aku melakukannya dengan senang hati. Lama-kelamaan ibu menyuruhku untuk membeli dan menjual sendii tanpa harus dibantu siapapun.Kegiatan semacam itu aku lakukan sampai sekarang.Meskipun aku sudah sekolah di SMU dengan barang-barang dagangan yang berbeda.Sekarang aku menjual pakaian dari mutu berkualitas rendah sampai dengan berkualitas tinggi. Yang paling mengesankan, bagiku sejak dulu sampai sekarang masih tetap ada pembeli yang berbohong pada saat mengambil barang tanpa sepengetahuanku. Sungguh rendah moral pemebeli itu.
Paragraf di atas adalah paragraf ….
A.    Argumentasi
B.     Persuasif
C.     Eksposisi
D.    Deskripsi
E.     Narasi
4.      Pada masa lalu bila seseorang mau menabung atau mengambil uang di bank harus datang ke bank tersebut dengan memenuhi segala pesyaratannya. Demikian juga bila seseorang nasabah mau mentransfer dana ke rekening lain harus datang ke bank tersebut dengan memenuhi segala persyaratannya. Segala transaksi harus dilakukan ditempat bank itu berada. Sekarang, para nasabah bank di permudah dengan teknik layanan baru. Bila mau mengadakan transaksi muli dari menabung, mengambil uang, mengecek saldo akhir, hingga membayar rekening telepon, dan lain-lain dapat dilakukan dari jarak jauh tinggal tekan tombol. Telebanking merupakan inovasi baru untuk mempermudah para nasabah melakukan berbagai kegiatan transaksi perbankan.
Paragaf di atas menggunakan pola pengenmbangan….
A.    Deduktif
B.     Induktif
C.     Deskriptif
D.    Deduktif-induktif
E.     Persuasif
5.      Jika melihat sosok Singapura seperti sekarang ini, boleh jadi Anda tidak membayangkan bahwa Negara yang identic dengan nama kotanya  itu juga pernah memiliki masalah yang sama dengan yang dihadapi Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia.  Masalah perkotaan yang dihadapi Singapura pada masa lalu itu, kini sirna dan muncullah sosok kota modern yang tertata apik, teratur, bersih, dan indah.
Inti paragraf diatas adalah …
A.    Singapura telah menjadi kota modern.
B.     Singapura telah menjadi kota yang tertata, teratur, bersih, dan indah.
C.     Singapura pernah mengalami masalah kota besar.
D.    Singapura berhasil mengatasi masalah  perkotaan dengan baik.
E.     Singapura dan kota-kota besar di Indonesia memiliki kesamaan.
6.      Telepon genggam sudah banyak dimiliki masyarakat, bahkan dalam sebuah keluarga. Hampir semua anggota keluarga memilikinya. Disamping sudah merupakan alat komunikasi yang mudah dibawa-bawa pengoprasian telepon pun tidak sulit dan harga terjangkau pula. Ada kemungkinan perkembangan alat ini pesat karena hal-hal tersebut. Ditambah pula karena muncul variasi bentuk, merk, dan model baru. Oleh sebab itu, sekarang barang-barang itu bukan merupakan barang mewah lagi.
A.    Eksposisi
B.     Narasi
C.     Deskripsi
D.    Argumentasi
E.     Persuasif
7.      Antibiotic merupakan suvtansi yang dihasilkan organisme hidup dalam konsentrasi rendah dalam membunuh organisme lainnya. Secara sederhana, antibiotic adalah obat untuk menanggulangi infeksi bakteri. Antibiotic ini sangat penting karena infeksi bakteri dapat menyerang dibagian tubuh manapun tidak terkecuali otak dan paru-paru.
Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah ….
A.    Infeksi yang menyerang otak manusia
B.     Infeksi yang mengenai paru-paru manusia
C.     Kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia
D.    Infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu
E.     Antibiotic yang diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi
8.      Menurut Gunawan, hujan lebat disebagian kawasan Indonesia juga diikuti angina kencang. Berdasarkan dinamika tingkatan atmosfir dan tekanan udara pada sekala local maka potential terbentuk awan Comulonimbus (salah satu awan yang menyebabkan hujan) yang menjulang sampai 7.000 meter.
Kata baku untuk menggant kata tidak bakudalam paragraf tersebut adalah ….
A.    Atmosfir, skala, potensial
B.     Atmosfer, skala, potensial
C.     Atmosfier, skala, potensial
D.    Atmosfir, sekala, potensial
E.     Atmosfer, sekala, potensia
Teks berikut untuk soal nomor 8 dan 9!
(1)               Objek wisata Pagandaran menyediakan transportasi rekreasi untuk memudahkan wisatawan menikmati keindahan pantai. (2) wisatawan domestic maupun mancanegara dapat menggunakan transportasi itu untuk menikamti keindahn alam. (3) Disepanjang tepi pantai Pangandaran terlihat berjejer perahu untuk disewakan. (4) dengan biaya Rp 1000,00 saja per orang, para wisatawan dapat berputar di sekitar pantai dan menikmati keindahan taman laut. (5) Para pedagang ikut meramaikan situai pantai Pangandaran.
9.      Kalimat utama paragraf tersebut terdapat pada nomor ….
A.    (1)
B.     (2)
C.     (3)
D.    (4)
E.     (5)
10.  Kalimat penjelas yang tidak mendukung kalimat utama ada paragraf tersebut adalah nomor ….
A.    (1)
B.     (2)
C.     (3)
D.    (4)
E.     (5)
11.  Ular, biawak , cecak, dan sebagainya termasuk binatang melata. Seperti jenis binatang lainnya, binatang-binatang tersebut memerlukan air. Begitu juga tumbuh-tumbuhan, misalnya, mawar, kelapa,dan sawo. Manusia juga memerlukan air. Manusia, tumbuh-tumbuhan dan binatang sangat memerlukan air.
Simpulan dari paragraf tersebut adalah ….
A.    Semua manusia memerlukan air
B.     Tumbuhan memerlukan air untuk hidup
C.     Semua makhluk hidup sangat memerlukan air
D.    Setiap orang memerlukan air untuk hidup
E.     Semua binatang memerlukan air untuk hidup
12.  Bacalah paragraf berikut:
(1)Agrobisnis kelapa sawit dinilai sebagai jalan keluar alternative bagi Indonesia dari krisi ekonomi. (2)Berdasarkan data yang dimiliki menunjukkan pendapatan tiap satu hektar tanaman kelapa sawit yang berusia empat sampai delapan belas tahun sekitar 4300 dolar AS. (3) Sementara, biaya pengolahannya sebesar 1400 dolar AS. (4) Biaya sosial dan biaya lingkungan yang seharusnya 2000 dolar AS. (5) Jadi, keuntungan yang diperoleh sebesar 900 dolar AS.
Jadi kesimpulan paragraph tersebut terdapat pada kalimat nomor ….
A.    (1)
B.     (2)
C.     (3)
D.    (4)
E.     (5)
13.  Indonesia tercatat sebagai negara kedua yang memiliki bahasa ibu setelah Papua Nugini. Secara total jumlah bahasa ibu di Inonesia ada 706, sedangkan di Papua Nugini ada 867. Hampir separuh bahasa yang ada di Indonesia tersebar di wilayah Papua Nugini.
Ide pokok paragraph diatas adalah ….
A.    Bahasa tubuh di Indonesia dan Papua Nugini saat ini berkembang
B.     Indonesia memiliki bahasa ibu terbanyak setelah Papua Nugini
C.     Bahasa Indonesia dipakai di wilayah Papua dan sekitarnya
D.    Papua Nugini memiliki bahasa ibu sebanyak 867 seperti di Indonesia
E.     Jumlah bahasa Ibu di Indonesia 706
14.   (1) Peserta Perkebunan Inti Rakyat (PIR) kelapa sawit, di desa Suka Makmur bukan hanya memerlukan rumah yang layak huni. (2) Mereka tahu betul arti rumah yang sehat dan indah. (3) Untuk bisa memilih rumah, mereka sebaiknya melakukan aarisan diantara kelompok tani. (4) Sekarang di desa yang ditempati tahun 1986 itu telah berdiri 200 rumah permanen dengan ukuran rata-rata12x14 meter. (5) dua puluh kelompok anggota tani Bunga Kantil memiliki rumah baru dan permanen ….
Kalimat yang berisi fakta terdapat pada kalimat nomor …..
A.    1 dan 2
B.     1 dan 3
C.     3 dan 4
D.    3 dan 5
E.     4 dan 5
15.  Banyaknya angka kelahiran di negara kita masih cukup tinggi. Keadaan ini tentunya akan mengakibatkan masalah-masalah baru dalam bidang lain, terutama hal-hal yang  berkaitan  dengan masalah sosial. Banyaknya penduduk akan mengakibatkan jumlah pengangguran semakin meningkat, sehingga diperkirakan akan mempengaruhi stabilitas negara kita. Oleh karena itu, masih diperlukan upaya lain untuk menekankan angka kelahiran.
Paragraf tersebut dikembangkan dengan cara …..
A.    Akibat-sebab
B.     Sebab-akibat
C.     Generalisasi
D.    Analogi
E.     Klasifikasi
Kunci:
1.      E                6. A                 11. C
2.      A               7. C                 12. E
3.      E                8. B                 13. B
4.      B               9. A                 14. E
5.      D               10. E                15. B

Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Indonesia-Ungkapan



 UNGKAPAN

 BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, manusia memerlukan beberapa kebutuhan pokok, diantaranya adalah bahasa. Mengingat pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi dan tidak ada satu orang pun yang hidup tanpa berkomunikasi sehingga melalui bahasa seseorang dapat berkomunikasi (berinteraksi) dengan yang lainnya.
Adapun bahasa dapat digunakan apabila saling memahami atau saling mengerti erat hubungannya dengan penggunaan sumber bahasa yang kita miliki. Kita dapat memahami maksud dan tujuan orang lain berbahasa/berbicara apabila kita mendengarkan dengan baik apa yang dikatakan. Untuk itu keseragaman berbahasa sangatlah penting, supaya komunikasi berjalan lancar.
Tindakan seseorang dalam berinteraksi kadang-kadang menggunakan ungkapan untuk menyampaikan maksud dan tujuan baik hanya untuk meginformasikan, menasehati ataupun menyindir. Namun tidak semua orang dapat langsung pahan terhadap apa yang di sampaikan menggunakan ungkapan. Selain itu, di zaman seperti sekarang ini banyak pelajar atau mahasiswa yang tidak lagi menggunakan ungkapan saat beriteraksi. Padahal itu sangat penting untuk mengangkat citra bahasa Indonesia. Maka dari itu pada penulisan makalah kali ini penulis akan menguraikan tentang “Ungkapan”.

1.2            Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian ungkapan?
2.      Apa macam-macam ungkapan berdasarkan unsur pembentuknya?
3.     
                1
 
Apa macam-macam ungkapan berdasarkan kata pembentuknya?

1.3            Tujuan dan Manfaat
1.      Untuk membahas dan mengetahui pengertian ungkapan.
2.      Untuk membahas dan mengetahui  macam-macam ungkapan berdasarkan unsur pembentuknya.
3.      Untuk membahas dan mengetahui  macam-macam ungkapan berdasarkan kata pembentuknya.

















BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Pengertian Ungkapan
Ungkapan adalah kata atau gabungan kata yang digunakan oleh pembicara atau penulis untuk meyatakan suatu hal, maksud, kejadian, atau sifat secara tidak langsung. (Menurut Chaer dalam Aziz: 2016: 110). Sedangkan Aryani mengemukakan ungkapan adalah  kelompok kata yang berfungsi untuk menyatakan suatu maksud tertentu. (Aryani: 2015: 148).
Menurut Ma’arif , ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang maknanya tidak dapat diturunkan dari makna kata-kata yang membentuknya, seperti buah mulut, mata hati, jantung hati, dan sebagainya. (Ma’arif: 2013).
Berdasarkan beberapa pengertian tentang ungkapan dapat disimpulkan bahawa ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang digunakan untuk menyampaikan maksud secara tidak langsung. Dalam hal ini ungkapan yang digunakan harus sesuai dengan apa maksud dan tujuan yang ingin disampaikan. Perlu juga diketahui kelompok kata tersebut bersifat tetap, tidak bisa disisipi kata-kata yang lain serta maknanya tidak dapat langsung diturunkan dari kata-kata pembentuknya. Sehingga seorang pembicara yang ingin menggunakan ungkapan perlu mempelajari dan mengenal ungkapan meski hanya sebagian kecil agar tepat pengguannya pada konteks tertentu.

2.2            Macam-macam Ungkapan Berdasarkan Unsur Pemebentuknya
1.      Ungkapan penuh/ Idiom penuh
Ungkpan penuh adalah ungkpan yang unsur-unsur pembentuknya telah kehilangan makna leksikalnya.
Contoh:
a.       Gulung Tikar: Bangkrut
b.      Orang jauh : Perantau
c.      
3
 
Main gila : Bersuka-sukaan
d.      Penaik darah : Lekas Marah
e.      Buaya darat : Penjahat ulung
f.        Buang penat : Melepas lelah
g.       Otak kosong : Bebal / Bodoh
h.      Kambing hitam : Orang yang dituduh/tempat kesalahan
i.         Main serong : Selingkuh
j.        Berpangku tangan : Bermalas-malasan / tidak berbuat apa-apa
k.       Bunga desa : Primadona
2.      Ungkapan sebagian/ Idiom sebagian
Contoh:
a.       Mata keranjang: Sifat yang selalu merasa birahi melihat lawan jenisnya
b.      Lapangan hujau: Lapangan sepak bola
c.       Naik darah : Emosi
d.      Kepala dingin : Berpikir tenang
e.      Pasar gelap : Pasar yang digunakan untuk transaksi barang-barang illegal
f.        Harga mati : Tidak bisa ditawar lagi
g.       Meja hijau : Meja pengadilan
h.      kabar burung : Kabar belum pasti

2.3            Macam-macam Ungkapan Berdasarkan Kata Pembentuknya
1.      Ungkapan dengan bagian tubuh
Contoh:
a. Jeng Sri memang tinggi hati. (sombong)
b. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah. (marah)
c. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut)
2.  Ungkapan dengan indra
Contoh:
a. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (membual)
b. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah)
c. Karena mata gelap, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)
3.      Ungkapan dengan nama warna
Contoh:
a. Lebih baik berputih tulang daripada hidup menanggung malu seperti ini.
(mati)
b. Ketika kutinggalkan dulu engkau masih merah, sekarang sudah seorang jejaka. (masih bayi)
c. Perjanjian itu haruslah dibuat hitam di atas putih supaya ada bukti. (tertulis)
4.      Ungkapan dengan nama benda alam
Contoh:
a.       Selama pertandingan sepak bola itu, benar-benar dia menjadi bintang lapangan. (pemain yang baik).
b.      Pidatonya digaraminya dengan lelucon sehingga menarik para pendengarnya. (dibumbui; dihiasi)
c.       Jangan lekas percaya akan kabar angin itu. (kabar yang belum pasti; desas-desus)
5.      Ungkapan dengan nama binatang
Contoh:
a. Lagi-lagi aku yang dikambing hitamkan bila timbul keributan di kelas. (orang yang dipersalahkan).
b.Maaf, aku tak sudi kau jadikan aku sebagai kuda tunggangmu. (kausuruh-suruh untuk kepentinganmu).
c.Dasar kau berotak udang, soal semudah ini saja kau tak mengerti.  (bodoh).
6. Ungkapan dengan bagian tumbuh-tumbuhan
Contoh:
a. Kalau rasa permusuhan itu tidak dicabut sampai akar-akarnya, hubungan kalian tak pernah baik. (dihilangkan benar-benar)
b. “Gema Tanah Air” sebuah bunga rampai yang disusun oleh H.B. Jassin. (buku yang berisi kumpulan karangan beberapa orang)
c. Segala pekerjaannya hampir tak ada yang berbuah. (berhasil)

7. Ungkapan dengan kata bilangan
Contoh:
a. Kalau bekerja dengan setengah hati, hasilnya kurang memuaskan (tidak sungguh-sungguh)
b. Janganlah seperti pepatah: Masuk tiga keluar empat. (pengeluaran lebih besar daripada penghasilan)
d.      Keduanya telah mengadakan pertemuan empat mata kemarin. (pertemuan rahasia).





















BAB III
PENUTUP

3.1                         Kesimpulan
Ungkapan adalah kelompok kata yang disampaikan bukan makna sebenarnya sesuai dengan maksud dan tujuannya ataupun untuk menyindir, sehingga sekarang ini penting bagi mahasiswa atau pelajar meningkatkan penggunaan ungkapan saat berkomunikasi utamanya untuk mengangkat citra bahasa Indonesia.
3.2                         Saran
Demikianlah makalah ini. Semoga dapat berguna bagi penulis pribadi dan pembaca umumnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini  masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.

















7
 
 

 
DAFTAR PUSTAKA

Aryani, Heviana Septi. 2015. Majas, EYD, Pribaha, Kata Baku, dan Tidak Baku. Yogyakarta: Buku Pintar.
Aziz. 2016. Pembinaan Bahasa Indonesia. Makassar: Pena Indis.
Hermawan, Herry. 2012. Menyimak Keterampilan Berkomunikasi yang Terabaikan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Ma’arif, Syamsul. 2013. Diksi, Ungkapan, dan Majas. Internet. http://ayipalmaarif.blogspot.co.id/2013/08/diksi-ungkapan-majas.html. Diakses 21 November 2016.




8