
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Membaca
adalah suatu proses yang dilakukan serta di pergunakan oleh pembaca untuk
memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/
bahasa tulis( dalam Tarigan:2013).Membaca merupakan kemampuan yang kompleks,
bukan hanya memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-macam
kemampuan dibutuhkan termasuk strategi oleh seorang pembaca agar mampu memahami
materi yang dibacanya (Slamet dan Mulyati:1997). Strategi adalah rencana yang
cermat megenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (KBBI). Jika strategi dikaitkan
dengan proses membaca maka strategi dapat diartikan sebagai suatu cara yang
dilakukan pembaca untuk memahami lambang-lambang yang kemudian dilanjutkan
dengan pemahaman bacaan.
Usaha
memperoleh pemahaman terhadap teks pembaca menggunakan strategi tertentu.
Pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam
pemahaman yaitu teks dan konteks. Dalam teori membaca di kenal beberapa
strategi membaca, Klein dkk (dalam Rahim:2011) mengkategorikan model-model
strategi membaca ke dalam tiga jenis, yaitu bawah-atas (botton up), atas-bawah (top-down),
dan model membaca campuran (eclectic).
1.2
Rumusan Masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan model membaca?
2. Bagaimana
model-model strategi membaca?
1
1.3
Tujuan dan Manfaat
1. Untuk
membahas dan memahami apa yang dimaksud dengan model membaca.
2. Untuk
membahas dan memahami apa saja model strategi membaca.

PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Model Membaca
Model
membaca diartikan sebagai cara kerja fisik yang berkaitan dengan bagaimana mata
membaca atau memandang bacaan sebagai sistem grafis. Cara kerja psikis
berkaitan dengan bagaimana cara kerja otak memahami bacaan. Model membaca dapat diartikan juga sebagai
gabungan cara kerja fisik dan psikis yang merupakan proses dalam membaca karena
membaca dimulai dari proses visual (mata) dan diakhiri pada proses yang
terdapat diotak yaitu memahami atau mengkritisi bacaan (Widiyawati:2014).
2.2
Model-model Strategi membaca
1. Strategi
bawah-atas (button up)
Dalam strategi bawah-atas pembacamemulai proses pemahaman
teks dari tataran kebahasaan yang paling rendah menuju ke yang tinggi.pembaca
model ini mulai mengidentifikasi huruf-huruf, kata, frase, kalimat, dan terus
bergerak ke tataran yang lebih tinggi, sampai akhirnya memahami isi teks.
Pemahaman ini dibangun berdasarkan data visual yang berasal dari teks melalui
tahapan yang lebih rendah ke tahapan yang lebih tinggi. Klein dkk.(dalam
Rahim:2011:36)

Proses membaca Bottom-up dapat
dikonsepkan sebagai berikut :
a. Mata melihat
b. Huruf-huruf diidentifikasikan dan
disuarakan
c. Kata-kata dikenali
d. Kata-kata dikelompokkan ke dalam
kelas gramatikal dan struktur kalimat
e. Kalimat memberikan makna
f. Kemudian makna mengacu pada
pemikiran. (Rahma:2013)
Dalam pengajaran membaca di kelas awal SD, guru
menggunakan strategi bawah-atas. Pengajaran membaca yang menggunakan strategi
in dimulai dengan memperkenalkan nama dan bentuk huruf kepada siswa,
memperkenalkan nama dan bentuk huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata,
dan kata menjadi kalimat. Metode ini dikenal juga sebagai metode eja. Klein
dkk.(dalam Rahim:2011:37)
2. Strategi
atas-bawah (top down)
Pada model
membaca top-down atau yang dikenal dengan model membaca atas bawah terlebih
dahulu pembaca menebak atau mengira-ngira makna atau maksud apa yang terdapat
dalam bacaan. Misalnya bila si pembaca mengetahui tantang ilmu politik kemudian
dia membaca buku tentang politik maka si pembaca tersebut akan berpikir
terlebih dahulu kira-kira apa yang akan dibahas dalam buku tersebut, sebelum
membacanya. Bila proses membacanya berlangsung si pembaca tidak akan mengalami
banyak kesulitan tentang makna yang dimaksud oleh penulis buku karena si
pembaca sudah memiliki pengetahuan tentang ilmu politik. (Rahma:2013)
Proses model membaca top-down dapat
dikonsepkan sebagai berikut:
a. Mata melihat pada teks
b. Berpikir dan menduga tentang makna
c. Melihat kalimat sebagai contoh
keseluruhan untuk mencari makna
d. Untuk mencari makna lebih jauh,
melihat pada kata-kata
e. Jika masih belum pasti, melihat lagi
pada huruf-huruf
f. Kemudian kembali pda pemikiran
makna.
Berdasarkan
proses tersebut jelaslah bahwa model membaca top-down dimulai dari proses
pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. (Rahma:2013)
3. Strategi campuran (eclectic)
Klein, dkk. (dalam Rahim:2013) mengemukakan bahwa guru yang baik tidak perlu
memakai satu teori saja. Mereka bisa mengambil dan memilih yang terbaik dari
semua strategi yang ada, termasuk pandangan-pandangan teoretis dan model
pengajaran membaca. Begitu juga model bawah-atas dan atas-bawah bisa digunakan
dalam waktu bersamaan jika diperlukan.

BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Model membaca adalah gabungan antara
otak dan psikis dalam memahami bacaan. Adapun kategorinya di bagi menjadi tiga
yaitu metode bawah-atas (botton
up), atas-bawah (top-down), dan
model membaca campuran (eclectic)
yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.
3.2
Saran
Setelah membahas dan
mengetahui model-model strategi membaca, diharapkan pembaca dapat memanfaatkan
secara maksimal baik dalam proses belajar maupun mengajar.
6

DAFTAR
PUSTAKA
Rahim, Farida.2011.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tarigan, Hendry Guntur.2013.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Mulyati,Teti dkk..1997. Membaca
2.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar