Minggu, 20 November 2016

Strategi Membaca




BAB I
PENDAHULUAN

1.1            Latar Belakang
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta di pergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/ bahasa tulis( dalam Tarigan:2013).Membaca merupakan kemampuan yang kompleks, bukan hanya memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-macam kemampuan dibutuhkan termasuk strategi oleh seorang pembaca agar mampu memahami materi yang dibacanya (Slamet dan Mulyati:1997). Strategi adalah rencana yang cermat megenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus (KBBI). Jika strategi dikaitkan dengan proses membaca maka strategi dapat diartikan sebagai suatu cara yang dilakukan pembaca untuk memahami lambang-lambang yang kemudian dilanjutkan dengan pemahaman bacaan.
Usaha memperoleh pemahaman terhadap teks pembaca menggunakan strategi tertentu. Pemilihan strategi berkaitan erat dengan faktor-faktor yang terlibat dalam pemahaman yaitu teks dan konteks. Dalam teori membaca di kenal beberapa strategi membaca, Klein dkk (dalam Rahim:2011) mengkategorikan model-model strategi membaca ke dalam tiga jenis, yaitu bawah-atas (botton up), atas-bawah (top-down), dan model membaca campuran (eclectic).

1.2             Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan model membaca?
2.      Bagaimana model-model strategi membaca?

1

1.3             Tujuan dan Manfaat
1.      Untuk membahas dan memahami apa yang dimaksud dengan model membaca.
2.      Untuk membahas dan memahami apa saja model strategi membaca.




















BAB II
PEMBAHASAN

2.1            Pengertian Model Membaca
      Model membaca diartikan sebagai cara kerja fisik yang berkaitan dengan bagaimana mata membaca atau memandang bacaan sebagai sistem grafis. Cara kerja psikis berkaitan dengan bagaimana cara kerja otak memahami bacaan.  Model membaca dapat diartikan juga sebagai gabungan cara kerja fisik dan psikis yang merupakan proses dalam membaca karena membaca dimulai dari proses visual (mata) dan diakhiri pada proses yang terdapat diotak yaitu memahami atau mengkritisi bacaan (Widiyawati:2014).

2.2            Model-model Strategi membaca
1.      Strategi bawah-atas (button up)
Dalam strategi bawah-atas pembacamemulai proses pemahaman teks dari tataran kebahasaan yang paling rendah menuju ke yang tinggi.pembaca model ini mulai mengidentifikasi huruf-huruf, kata, frase, kalimat, dan terus bergerak ke tataran yang lebih tinggi, sampai akhirnya memahami isi teks. Pemahaman ini dibangun berdasarkan data visual yang berasal dari teks melalui tahapan yang lebih rendah ke tahapan yang lebih tinggi. Klein dkk.(dalam Rahim:2011:36)
Text Box: 3Strategi pemahaman bawah atas umumnya digunakan dalam pembelajaran membaca awal. Mula-mula siswa memproses symbol-simbol grafis secara bertahap, kemudian harus mengenali huruf, memahami rangkaian huruf menjadi kata, merangkai kata menjadi frasa dan kalimat, kemudian membentuk teks. Strategi ini juga digunakan pembaca apabila teks yang dihadapi agak sulit. Kesulitan yang ditemui bisa menyangkut masalah bahasa , bisa pula isi teks. Seorang pembaca yang sulit memahami isi teks , misalnya karena banyak mengandung kata sulit , pembacadapat menggabungkan kata-kata itu menjadi ftase, selanjutnya pemahaman atas frasa itu digunkan untuk memahami kalimat, dan isi keseluruhan teks. Klein dkk.(dalam Rahim:2011:36)
Proses membaca Bottom-up dapat dikonsepkan sebagai berikut :
a.       Mata melihat
b.      Huruf-huruf diidentifikasikan dan disuarakan
c.       Kata-kata dikenali
d.      Kata-kata dikelompokkan ke dalam kelas gramatikal dan struktur kalimat
e.       Kalimat memberikan makna
f.       Kemudian makna mengacu pada pemikiran. (Rahma:2013)

Dalam pengajaran membaca di kelas awal SD, guru menggunakan strategi bawah-atas. Pengajaran membaca yang menggunakan strategi in dimulai dengan memperkenalkan nama dan bentuk huruf kepada siswa, memperkenalkan nama dan bentuk huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi kata, dan kata menjadi kalimat. Metode ini dikenal juga sebagai metode eja. Klein dkk.(dalam Rahim:2011:37)

2.      Strategi atas-bawah (top down)
Pada model membaca top-down atau yang dikenal dengan model membaca atas bawah terlebih dahulu pembaca menebak atau mengira-ngira makna atau maksud apa yang terdapat dalam bacaan. Misalnya bila si pembaca mengetahui tantang ilmu politik kemudian dia membaca buku tentang politik maka si pembaca tersebut akan berpikir terlebih dahulu kira-kira apa yang akan dibahas dalam buku tersebut, sebelum membacanya. Bila proses membacanya berlangsung si pembaca tidak akan mengalami banyak kesulitan tentang makna yang dimaksud oleh penulis buku karena si pembaca sudah memiliki pengetahuan tentang ilmu politik. (Rahma:2013)

Proses model membaca top-down dapat dikonsepkan sebagai berikut:  
a.       Mata melihat pada teks
b.      Berpikir dan menduga tentang makna
c.       Melihat kalimat sebagai contoh keseluruhan untuk mencari makna
d.      Untuk mencari makna lebih jauh, melihat pada kata-kata
e.       Jika masih belum pasti, melihat lagi pada huruf-huruf
f.       Kemudian kembali pda pemikiran makna.
Berdasarkan proses tersebut jelaslah bahwa model membaca top-down dimulai dari proses pemahaman teks dari tataran yang lebih tinggi. (Rahma:2013)
3.      Strategi campuran (eclectic)
Klein, dkk. (dalam Rahim:2013)  mengemukakan bahwa guru yang baik tidak perlu memakai satu teori saja. Mereka bisa mengambil dan memilih yang terbaik dari semua strategi yang ada, termasuk pandangan-pandangan teoretis dan model pengajaran membaca. Begitu juga model bawah-atas dan atas-bawah bisa digunakan dalam waktu bersamaan jika diperlukan.







 



BAB III
PENUTUP

3.1            Kesimpulan
Model membaca adalah gabungan antara otak dan psikis dalam memahami bacaan. Adapun kategorinya di bagi menjadi tiga yaitu metode bawah-atas (botton up), atas-bawah (top-down), dan model membaca campuran (eclectic) yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri.

3.2            Saran
Setelah membahas dan mengetahui model-model strategi membaca, diharapkan pembaca dapat memanfaatkan secara maksimal baik dalam proses belajar maupun mengajar.














6

 

DAFTAR PUSTAKA

Rahim, Farida.2011.Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi   Aksara.
Tarigan, Hendry Guntur.2013.Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
Mulyati,Teti dkk..1997. Membaca 2.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.















                                                        7






Tidak ada komentar:

Posting Komentar